Salah satu fitnah/tuduhan yg sering disebarkan
oleh para penghujat Islam dengan tujuan agar orang-orang luntur kepercayaannya
terhadap Islam yg pada akhirnya mudah untuk dijerumuskan untuk mengikuti
ajaran-ajaran mereka, yaitu fitnah tentang khitan/sunat.., sebetulnya
tuduhan/fitnah tersebut sudah basi dan tuntas terjawab.., tapi namanya manusia yg
hatinya penuh kebencian, tetap saja disebarkan.., tuduhan/fitnah yg dimaksud:
“Tunjukkan di dalam Al-Quran ayat tentang
khitan/sunat ?”
“Tunjukkan ayat yg mengatakan bahwa Nabi
Muhammad di khitan ?”
Mereka katakan bahwa khitan/sunat itu tidak
pernah disebutkan di dalam Al Quran, kemudian mereka menantang untuk
menunjukkan sebuah ayat tentang khitan/sunat.., jika ada, katanya mereka mau
masuk Islam..
Kemudian mereka katakan, bahwa hukum bersunat
itu sebenarnya tidak ada, karena hukum itu hanya untuk keturunan Abraham saja
dan bukan untuk semua ras/bangsa.., karena Tuhan mungkin dianggap sebagai orang
yg rasis kalee..
Oleh karena itu, mari kita kaji lebih dalam
lagi tentang hal tersebut, agar umat Islam bisa menjawab
permasalahan-permasalahan yg diajukan para tukang fitnah itu..
Kajian Dalam Hukum Islam:
Nabi Muhammad mewarisi kepada kita bukan hanya
Al Quran sebagai pegangan hidup dan sumber hukum dalam Islam, tetapi ada
as-sunnah yg termuat di dalam hadits2 beliau.., jadi hukum Islam bukan hanya
bersumber dari Al Quran saja, tetapi juga dari hadits2 Nabi Muhammad shalallahu
‘alaihi wa sallam..
Sebuah ayat Al Quran akan ditafsiri dengan ayat
Al Quran yg lainnya atau kadang juga ditafsiri oleh hadits2 yg datang dari
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.., jadi fungsi sebuah hadits adalah
sebagai penafsir Al Quran juga..
Misalkan, saat sebuah perintah turun dalam Al Quran
tentang perintah melaksanakan shalat, maka tata cara bagaimana kita shalat akan
diterangkan di dalam as-sunnah yg berupa hadits2 dari nabi Muhammad shalalllahu
‘alaihi wa sallam..
Jika saja semua tata cara shalat dimasukkan di
dalam Al Quran, tentu akan sangat tebal sekali isinya.., ada tata cara dan
syarat2 sahnya shalat, misalkan tata cara wudhu dan air apa saja yg bisa
digunakan untuk wudhu, harus bebas dari najis dan berarti juga harus mengenal
dan memuat serta menerangkan apa saja yg dimaksud najis, hingga tata cara
shalat itu sendiri yg amat sangat panjang.., padahal pembahasan masalah-masalah
tersebut sudah bisa jadi satu buku tersendiri jika dibahas..
Al Quran adalah Undang-Undangnya, dan aturan
pelaksanaan serta penjelasan atas undang-undang itu ada di dalam as-sunnah
berupa hadits2 dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam..
Sama halnya UUD 1945, dimana jumlah ayat2nya
sedikit.., karena berisi peraturan secara umum.., sedangkan untuk peraturan
penjelasnya secara detail ada peraturan2 lainnya di atur di dalam aturan
pelaksanaan, baik melalui TAP MPR, Keppres, maupun aturan pelaksanaan lainnya..
Dalam masalah khitan (sunat), saat diterangkan
kita harus mengikuti jalan hidup Nabi Ibrahim seperti disebutkan dalam Al
Qur’an :
“Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad):
"Ikutilah millah/cara hidup/agama Ibrahim seorang yang hanif" dan
bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.” (QS. An Nahl:123).
Maka, muncullah sebuah hadits yg menerangkan
tentang salah satu millah/jalan hidup/agama dari Ibrahim ‘alaihissalaam sbb :
“Nabi Ibrahim berkhitan setelah beliau berusia
80 tahun” [Dikeluarkan oleh Al-Bukhari (6298 – Fathul Bari), Muslim (2370),
Al-Baihaqi (8/325), Ahmad (2/322-418)]
Kemudian muncullah hadits-hadits lain yg berhubungan
dengan perintah khitan itu, semisal hadits :
Dari Utsaim bin Kulaib dari bapaknya dari
kakeknya bahwasanya kakeknya datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
dan berkata. “Aku telah masuk Islam”. Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
kepadanya: Buanglah darimu rambut kekufuran dan berkhitanlah” [Hasan,
Dikeluarkan Abu Daud (356), Ahmad (3/415) dan Al-Baihaqi (1/172)]
Fithrah itu ada lima: “Khitan, Mencukur bulu
kemaluan, Memotong kumis, Menggunting kuku dan Mencabut bulu ketiak”
[Dikeluarkan oleh Al-Bukhari (6297 – Fathul Bari), Muslim (3/257 – Nawawi),
Malik dalam Al-Muwatha (1927), Abu Daud (4198), At-Tirmidzi (2756), An-Nasa’i
(1/14-15), Ibnu Majah (292), Ahmad dalam Al-Musnad (2/229) dan Al-Baihaqi
(8/323)][2]
Jadi hadits perintah ber-khitan/sunat adalah
sebagai salah satu penafsiran dari QS. An Nahl: 123 di atas.., bagaimana
hukumnya..?!?
Menilik pada perintah untuk mengikuti millah
Ibrahim dan sesuai hadits dari Utsaim bin Kulaib di atas yg merupakan sebuah
ucapan perintah setelah masuk Islam, maka hukumnya adalah menjadi wajib..
Ada sebuah pertanyaan aneh, yaitu apakah Nabi
Muhammad itu sudah sunat..?!?
Jika memang sudah, haditsnya mana..?!?
Itu sama saja dengan sebuah pertanyaan, apakah
Musa yg membawa hukum Taurat sudah bersunat..?!? Kok gak ada ceritanya dalam
Taurat Musa bersunat..?!?
Sampai kiamat pun dicari ayat yg menceritakan
Musa sunat gak mungkin ada.., jika tidak ada ceritanya Musa sunat, berarti Musa
telah melanggar perjanjian dengan Tuhan donk..?!?
Berarti dosa donk dia..
Pembelaan yg bisa dilakukan adalah, Musa adalah
pembawa syariat tentang sunat, masak beliau gak disunat..?!?
Pernyataan yg sama juga bisa disematkan kepada
Nabi Muhammad karena beliau adalah sebagai seseorang yg mengeluarkan perintah tersebut,
dan pastilah Nabi Muhammad adalah manusia yg lebih dahulu mengamalkan apa saja yg
beliau ajarkan kepada umatnya..
Sebuah ayat yg dipegang benar oleh Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan sering diulang-ulang membacanya,
yaitu QS As Saff: 3: ”Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan
apa-apa yg tidak kamu kerjakan.”
Apakah Daud sunat..?!?
Jika tidak ada cerita bahwa Daud sudah sunat,
berarti Daud tidak sunat..?!?
Berarti Daud ada di neraka karena kena dampak
Kejadian 17;14 : “ .. ia telah mengingkari perjanjian-Ku.”
Jika tidak ada kisah Musa telah sunat, Daud
telah sunat, atau para murid Yesus semisal Petrus (yg menurut beberapa
denominasi adalah “Ketua Para Rasul”) sudah bersunat, berarti mereka tidak
pernah sunat donk..?!?
Dengan kesimpulan yg sama yg bisa kita ambil
sama seperti yg mereka buat kepada Nabi Muhammad.., jika tidak ada berita bahwa
seseorang itu pernah disunat dan disunat umur berapa, berarti kita bisa juga
menyimpulkan bahwa Musa tidak taat pada hukum Taurat dan seorang pendosa karena
tidak mau sunat.., begitu juga Daud, bahkan Petrus sekalipun adalah seorang
pendosa walaupun dia juga disebutkan sebagai “ketua para rasul” karena dia
tidak sunat.., betul..?!?
Mudah bukan buat kesimpulan balik..?!?
Nabi Muhammad memerintahkan umatnya untuk
bersunat, sama seperti Musa di dalam Taurat juga memerintahkan tentang perintah
hukum bersunat.., dan kedua-duanya sama pula, tidak dikisahkan kapan dan umur
berapa mereka bersunat.., karena memang keduanya ditakdirkan sama seperti gambaran
di dalam Bible sendiri:
“Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka
dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku
dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yg Kuperintahkan
kepadanya.” (Ulangan 18:18.)
Jika ada seorang misionaris ato penghujat Islam
yg ingin mencela Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan mengatakan
beliau tidak bersunat karena tidak diceritakan kapan beliau bersunat dan umur
berapa beliau bersunat.., maka katakan saja bahwa Nabi Muhammad memang seperti
Musa sesuai ramalan dalam Bible sendiri bahwa akan ada Nabi yg seperti Musa,
yaitu sama-sama tidak diceritakan kapan sunatnya walau membawa syariat tentang
perintah sunat.., mudah bukan..?!?
Sebenarnya masalah sunat bukan hanya milik
orang-orang Israel saja, keturunan Ismail yg juga adalah keturunan dari Ibrahim
juga memiliki kewajiban dan tradisi yg sama.., saat Heraclius bertanya kepada
utusan dari Arab, pertanyaannya adalah apakah orang-orang Arab bersunat..?!?
Maka dijawab oleh sang utusan tersebut bahwa orang Arab dikhitan semuanya..
Maka dijawab oleh sang utusan tersebut bahwa orang Arab dikhitan semuanya..
Sejarah sunat sudah ada sejak jaman sebelum
Abraham ada.., hal ini diketahui dari penemuan batu pra sejarah dari jaman batu
dahulu kala yg menggambarkan orang yg sedang disunat.., begitu juga
ditemukannya mumi di Mesir peninggalan pra sejarah sebelum adanya Abraham yg
menunjukkan tradisi bersunat/khitan sudah dalam sejarah Mesir kuno.., bahkan
suku Mardudjara dari Aborigin di Australia sudah mengenal ritual sunat sejak
berabad-abad yg lalu..
Jadi, sunat bukan hanya milik orang-orang
Israil saja, tetapi sejarah mencatat bahwa sunat sudah menjadi tradisi dan
ritual sejak jaman pra sejarah termasuk Mesir kuno..
Sebuah pertanyaan dari misionaris dan para
penghujat Islam, jika itu (khitan/sunat) wajib mengapa tidak ada di dalam rukun
Islam..?!?
Kewajiban seorang muslim berbeda dengan syarat
menjadi seorang muslim, inilah yg tidak bisa dibedakan olehnya.., rukun Islam
adalah rukun/syarat seseorang untuk menjadi muslim atau dianggap menjadi
seorang muslim..
Kewajiban seorang muslim muncul setelah dia
memeluk agama Islam (menjadi muslim), seperti hadits dari Utaim bin Kulaib di
atas.., saat dia menyatakan sudah menjadi muslim, maka kewajiban sebagai muslim
disampaikan oleh Nabi Muhammad shallalahu ‘alaihi wa sallam, yaitu perintah
khitan..
Dengan melaksanakan kewajiban2 sebagai muslim,
maka seseorang akan meningkat predikatnya menjadi orang yg beriman., karena di
dalam Islam, seorang yg sudah masuk Islam belum tentu bisa dikategorikan sebagai
orang yg beriman..
QS. AL Hujuraat: 14: Orang-orang Arab Badui itu
berkata: “Kami telah beriman.” Katakanlah: “Kamu belum beriman, tapi katakanlah
“aslamnaa (‘kami telah Islam’), karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu;
dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi
sedikitpun pahala amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Tanda-tanda orang yg beriman banyak sekali
disebutkan di dalam Al Quran maupun al hadits, seseorang yg sudah masuk Islam belum
bisa dikategorikan sebagai orang yg beriman jika tidak melaksanakan kewajiban2
dia sebagai muslim..
Kajian Dalam Hukum Bible:
Pertanyaan berikutnya adalah, apakah di dalam
Bible ada disebutkan perintah sunat/khitan ini..?!?
Mari kita bahas tentang perintah Tuhan Kristen
untuk melakukan khitan/sunat di dalam Bible..
Kejadian 17: (11)
“Mulai dari sekarang engkau harus menyunatkan
setiap bayi laki-laki yg berumur delapan hari, termasuk para hamba yg lahir di
rumahmu atau yg kaubeli. Sunat itu akan menjadi tanda dari perjanjian antara
Aku dan kamu.”
Kejadian 17:13-14
(13) “Orang yg lahir di rumahmu dan orang yg
engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu
menjadi perjanjian yg kekal.”
(14) “Dan orang yg tidak disunat, yakni
laki-laki yg tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan
dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku.”
Sebuah argumen dari kristener adalah, bahwa
sunat itu hanya kewajiban untuk keturunan Abraham saja, selainnya tidak.., mungkin
menurut mereka, Tuhan itu diskriminatif kalee..?!?
Suka membeda-bedakan ras/suku/bangsa..
Perhatikan kalimat: “..para hamba yg lahir di
rumahmu atau yg kaubeli..” di atas
atau kalimat “..Orang yg lahir di rumahmu dan
orang yg engkau beli dengan uang harus disunat..”
Itu sebuah pernyataan bahwa kewajiban sunat
bukan hanya untuk keturunan Abraham saja..
Ingin dalil yg lebih jelas..?!?
Silahkan buka Bible Kisah Para Rasul 15:5
“Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yg
telah datang dan berkata:”Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan
untuk menuruti hukum Musa”.
Bagaimana hukum Musa tersebut..?!?
Yohanes 7:22 “Jadi: Musa menetapkan supaya kamu
bersunat..”
Saat itu orang2 Farisi meminta kejelasan apakah
ada perbedaan antara orang2 Yahudi dan orang2 bukan Yahudi dalam menaati hukum
Musa terlebih masalah sunat.., mari kita saksikan keputusan dari para rasul dan
tetua dalam ajaran Kristen tersebut:
Kisah Para Rasul 15:
(7) Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung
pertukaran pikiran mengenai soal itu, berdirilah Petrus (Ketua Para Rasul) dan
berkata kepada mereka: “Hai saudara-saudara, kamu tahu, bahwa telah sejak
semula Allah memilih aku dari antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku
bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya.”
(8) Dan Allah, yg mengenal hati manusia, telah
menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus
juga kepada mereka sama seperti kepada kita,
(9) dan Ia sama sekali tidak mengadakan
perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh
iman.
Nah, kita ketahui bersama bahwa Tuhan tidak
membedakan antara Yahudi dan non Yahudi sesudah mereka beriman.., hukum apa yg
diberikan dan ditetapkan Musa, juga akan berlaku umum untuk orang2 Yahudi dan orang2
bukan Yahudi yg sudah beriman juga..
Kesimpulannya, bahwa orang2 yg bukan Yahudi
juga tidak dibedakan dalam hal bersunat..
Berarti hukum Taurat bukan hanya untuk
orang-orang Yahudi saja, tetapi untuk orang non Yahudi pula, karena disebutkan dengan
gamblang di Kisah Para Rasul 15 di atas..
Sebuah kesimpulan yg mudah jika Matius 5:17-20
dihubungkan dengan Kisah Para Rasul 15:5-9 di atas.., sebuah cerita yg saling
menjelaskan, bahwa dalam ajaran Injil yg asli tidak dibedakan antara Yahudi dan
non Yahudi dalam melaksanakan hukum Tuhan yg diturunkan Nabi Musa..
Orang2 non Yahudi disebutkan harus mengikuti
hukum Taurat karena tidak akan dibedakan lagi menurut keturunan (Yahudi atau
non Yahudi) bila seseorang itu sudah beriman (Kisah Para Rasul 15:9), dan tidak
ada satu titik pun dari hukum Taurat yg ditiadakan (Matius 5:17-20) termasuk
hukum dari Musa tentang bersunat ( Yohanes 7:22 “Jadi: Musa menetapkan supaya
kamu bersunat..”.).
Sebuah kesimpulan yg bisa kita ambil dari
uraian di atas adalah, sesuai hukum yg ditetapkan Kisah Para Rasul 15:5 di
atas, bahwa orang2 non Yahudi juga punya kewajiban bersunat mengikuti hukum
Musa.., kesimpulan yg mudah bukan..?!?
Adakah kristener dan misionaris Kristen yg
berani menentang pengetahuan Petrus yg diakui sebagai ketua para rasul oleh
kristener dalam memahami ilmu dari gurunya (Yesus)..?!?
Yg mana Petrus menetapkan sesuai ajaran gurunya
(Yesus) bahwa hukum Taurat bukan hanya untuk para keturunan Yakub saja..
Saat ada ayat2 yg sudah ada di tangan kristener
sendiri, mereka lupa untuk saling menghubungkan satu ayat dengan ayat yg
lainnya.., perhatikanlah hal tersebut di atas, sebuah contoh yg sebenarnya
sederhana, bahwa semua pengikut Yesus termasuk orang2 Farisi diharuskan
mengikuti hukum Musa karena tidak boleh dibedakan antara Yahudi dan non Yahudi
jika mereka sudah sama2 beriman, termasuk dalam hal bersunat, kristener
ternyata tidak mengetahuinya..
Atau memang pura2 tidak tahu ataukah memang
tidak mau tahu..?!?
Sekedar untuk bisa mengikuti hawa nafsunya
sendiri, sehingga banyak ayat2 yg sengaja dilewatkan..
Sumber:
1. Al Qur’an.
2. Al Hadits
3. Almubayyin.wordpress.com.
4. Sumber lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar