Iklan Blogger

Selasa, 06 Maret 2018

TUDUHAN MENYEMBAH HAJAR ASWAD..!!!



Sebenarnya tuduhan non muslim, terutama kristen, bahwa muslim menyembah Ka’bah dan Hajar Aswad adalah fitnah basi yang sudah sering dibahas dimana-mana, cuma ya dasar debater kristen udah bebal dari sononya dan memang ga kreatif, itu-itu aja yang dibahas, maka untuk kali ini kita bahas secara mendetail tentang Hajar Aswad..

Semoga setelah membaca ini, mereka agak pinteran dikit..

Anak TPQ pun tahu bahwa yang di sembah umat Islam itu ALLAH SWT, Tuhan pencipta alam semesta..!!!
Bukan menyembah Hajar Aswad / Ka’bah..!!!

Berikut ini bukti-bukti Hajar Aswad bukan Allah yang muslim sembah:

1.Jika berada dalam suatu tempat yang tidak diketahui arah mata anginnya, atau sedang duduk di dalam kendaraan yang jalannya berkelok-kelok, maka umat Islam boleh melakukan shalat dengan menghadap ke arah mana saja..

Karena Allah berfirman:

“Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka ke mana pun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui” (QS. Al-Baqarah 115).

Rabu, 28 Februari 2018

KENAPA BUTUH IJTIHAD..?!?


Banyak orang bertanya mengapa kita masih butuh ijtihad, padahal sudah ada Al Qur’an dan Hadits, dimana selama kita berpegang teguh kepada keduanya, kita tidak akan sesat selamanya. Bahkan beberapa kaum kafir selalu menuduh kalau Al Qur’an dan Hadits masih belum sempurna, karena masih perlu penafsiran dan lain sebagainya.

Untuk menjawab pertanyaan ini, maka ada beberapa jawaban yang dapat dikemukakan, antara lain :

1. HAKIKAT IJTIHAD

Ijtihad bukan tindakan untuk mengarang agama dan menyerahkan segala urusan agama semata-mata kepada logika dan akal manusia sambil meninggalkan Al Qur’an dan Hadits. Pemahaman ijtihad seperti ini tentu keliru besar.

Senin, 26 Februari 2018

HUKUM KEBIRI..!?!


MARAKNYA tindak kejahatan pemerkosaan dan pencabulan bagi pelaku pedofilia membuat pemerintah memutar otak mencari jalan keluar.

Berdasarkan hasil rapat koordinasi yang digelar di Kantor Kemenko PMK, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (10/5/2016). Para menteri merekomendasikan pemberatan hukuman bagi pada pelaku dengan hukuman kebiri kimia dan pengungkapan identitas.

Mengenai hal tersebut, Presiden Joko Widodo meminta kementerian dan lembaga untuk bergerak cepat dalam menangani kejahatan kekerasan seksual yang semakin marak belakangan ini.

Dilansir Republika.co.id, Selasa (10/5/16), Jokowi meminta supaya hukuman kebiri dapat segera diterapkan kepada para pelaku kejahatan seksual.

Dari masalah di atas, sebenarnya bagaimana islam memandang hukuman kebiri ini pada manusia? Dan apakah islam mempunyai solusi untuk menangani pelaku tindakan pencabulan dan kasus pemerkosaan?

TENTANG JIN..!!!


Jin (bahasa arab: جن Janna) secara harfiah berarti sesuatu yang berkonotasi "tersembunyi" atau "tidak terlihat". Secara etimologi, asal pembentukan kata "jin" dari huruf 'jim' (ج) dan 'nun' (ن) menunjukkan makna tertutup, Syaikh al-Islam berkata: "Ia dinamakan jin karena ketertutupannya dari pandangan manusia."

Jadi jin menurut bahasa berarti sesuatu yang tersembunyi dan halus, sedangkan syetan ialah sifat dari setiap yang durhaka dari golongan jin dan manusia.

Unsur Dasar
Tentang asal kejadian jin, Allah menjelaskan, kalau manusia pertama diciptakan dari tanah, maka jin diciptakan dari api yang sangat panas, dijelaskan dalam Al-Hijr dan Ar-Rahman:
"...dan kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas." (Al-Hijr 15:27)
"...dan Kami telah menciptakan jin dari nyala api." (Ar-Rahman 55:15)


Ibnu AbbasIkrimahMujahid dan Adh-Dhahak berkata, bahwa yang dimaksud dengan firman Allah: "Dari nyala api, ialah dari api murni". Yang di maksud dengan api murni adalah tidak dicampur unsur lain, seperti halnya manusia diciptakan dari berbagai unsur tanah.
Mereka juga berpendapat bahwa yang dimaksud "api yang sangat panas" (nar al-samum) atau "nyala api" (nar) dalam firman Allah di atas ialah "api murni". Ibnu Abbas pernah pula mengartikannya "bara api", seperti dikutip dalam Tafsir Ibnu Katsir.

Selasa, 02 Januari 2018

Pernikahan Nabi Muhammad saw dengan Siti Aisyah..!?!

Meluruskan fitnah kubro kaum kafir tentang pernikahan Nabi Muhammad dengan Siti Aisyah maka diperlukan jawaban yang menyeluruh dengan pemikiran yang sejuk. Fitnah semacam pertanyaan ini muncul mengingat adanya beberapa hadits yang keliru dalam mengisahkan pernikahan Nabi Muhammad dengan Siti Aisyah. Bahkan tidak hanya kaum kafir, kebanyakan kaum muslim juga salah persepsi dan salah dasar dalam menceritakan tentang pernikahan Nabi Muhammad dengan Siti Aisyah. Ironis memang.

Ada banyak hadits yang menceritakan tentang pernikahan Nabi Muhammad dengan Siti Aisyah, di antara sekian hadits tersebut, ada beberap hadits yang bermasalah, yang diragukan kebenarannya. Maka sebagai muslim, kita harus berhati-hati dalam memakai hadits sebagai dasar pegangan.